Akhir-akhir ini saya merasa ada yang enggak beres nih dengan diri saya. Kayaknya mudah banget lesu, capek, demotivated dan yang pastinya saya jadi susah untuk fokus. Baru aja saya mengerjakan satu pekerjaan, tiba-tiba udah memikirkan hal yang lain. Baru saja saya gunakan otak untuk berpikir sejenak, beberapa menit kemudian sudah pusing tujuh keliling. Yang selalu saya ulang-ulang dan terlintas di benak saya ialah "saya ini kenapa toh?". Padahal saya enggak melakukan pekerjaan yang berat atau sibuk setiap waktu. Saya juga masih bisa untuk bersantai-ria di kamar. Sekedar baca novel atau nonton youtube. Bahkan saya sudah mulai jarang membaca buku. Baru lihat buku terletak dimeja, mata saya teralihkan dengan handphone disebelahnya. Saya pun terlena deh. Berjam-jam scrolling Instagram. Tapi setelah scrolling Instagram, saya merasa senang. Melihat foto-foto para bookstagrammer yang enak di pandang sampai melihat foto makanan. Rasanya puas sekali. Namun setelah itu kembali saya sedih. Bingung apa yang akan saya lakukan selanjutnya.
Keesokannya, entah ini keajaiban atau gimana, saat saya membuka youtube, banyak sekali channel tentang bullet journal dan kawan-kawannya terpampang jelas di beranda. Saya tontonlah hingga selesai. Dari situ ada sesuatu yang meletup-letup di hati saya. Saya mulai terpikirkan untuk "kenapa enggak saya memulai menulis gratitude journal? mungkin dengan ini saya jadi bisa lebih relax dan fokus". Saya pun langsung membuka laci yang isinya tumpukan-tumpukan buku kuliah. Saya cari-cari journal yang waktu itu belum sempat saya gunakan. Weekly challenge pun dimulai.
![]() |
Nah inilah journal yang saya pakai produk dari sore-sore :D |
Untuk halaman pertama, saya hanya menulis "gratitude joural" untuk melabeli bahwa buku ini khusus menulis gratitude. Dengan yakin, saya challenge diri saya untuk menulis gratitude journal selama satu minggu penuh. Awalnya saya senang sekali. Enteng dan lega setelah menulis semuanya malam itu. Saya sengaja menulisnya disaat malam hari sebelum tidur. Hari pertama, kedua, ketiga sukses. Saat memasuki hari ke-empat, entah karena saya kecapean atau saya sedang super duper ngantuk, akhirnya hari ke-empat itu terlewati. Hingga dua hari terlewati hanya karena saya begitu mengantuk dan sudah malas untuk mengambil pulpen dan menulis. Memang susah sekali. Enggak semuanya bisa berjalan mulus seperti ekspektasi kita sebelumnya. Dari situlah saya terus mencoba untuk disiplin dan konsisten. Hasilnya, tiga hari terlewati yang berarti saya hanya bisa menulis gratitude journal selama tiga hari saja dalam waktu satu minggu. Tapi saya enggak hanya berhenti disitu. Hari selanjutnya tetap saya lanjutkan hingga satu bulan. Alhamdulillah saya bisa melakukannya walau tetap ada yang bolong-bolong hahaha.
Honestly, dengan menulis gratitude journal, selain saya bisa lebih fokus dan lebih mensyukuri apa yang sudah saya dapat dan lewati, tidur saya jadi lebih nyenyak. Ini terjadi pada saya lho, enggak bohong deh. Saya jadi bisa tidur dengan kondisi hati dan pikiran yang tenang. Sebesar itu ya efek menulis gratitude.

Wah ternyata sudah hampir 3 bulan saya enggak update blog lagi. Banyak sekali pekerjaan yang harus saya selesaikan dan mood menulis saya yang kurang bagus sehingga beberapa tulisan yang sudah saya buat terbengkalai begitu saja. Daannn inilah saatnya saya melanjutkan tulisan yang lama tersimpan di draft hehehe.
Kali ini saya mau membahas sedikit mengenai self-care routine. Apakah teman-teman sudah menerapkan self-care routine? Self-care menjadi trend akhir-akhir ini. Mungkin satu atau dua tahun lalu ya hingga sekarang. Sebenarnya tanpa adanya sebutan self-care pun, itu pun sudah ada di hidup kita. Kayak meluangkan waktu ke salon atau maskeran di kamar, treat yourself atau beli sesuatu yang kamu suka. Menurut saya, mungkin ini lebih dikenal dengan me-time ya. Lalu semakin kesini orang-orang menganggap bahwa love yourself is a must or its called self-love dan kamu perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri, akhirnya muncul-lah istilah self-care ini.
Mengutip dari The Law of Attraction tentang Self-Care Tips bahwa self-care singkatnya yaitu it's about being kind to yourself as you would be to others. Disana, saya juga membaca ada beberapa manfaat self-care, tipe-tipe self-care and more about self-care ideas. Salah satu benefit dari self-care ialah increased self-knowledge. Nah di point ini, dengan kamu melakukan self-care routine, kamu jadi lebih tau apa sih yang harus kamu lakukan untuk diri kamu dan apa yang terbaik untuk dirimu.
Lalu kegiatan yang seperti apa sih yang bisa disebut dengan self-care routine? Banyaakkkkk banget. Misalnya self-care routine versimu ialah menulis gratitude journal sebelum tidur. Bisa jadi setelah kamu menulis gratitude journal, kamu merasa lebih ringan dan tenang. Atau kamu melakukan digital detox 5 jam setiap harinya. Habitual. Enggak harus hal besar, kamu juga bisa lakukan mulai dari hal kecil kok. Merapikan tempat tidur, cleaning your room atau maskeran sebelum tidur misalnya.
Semakin berjalannya waktu, mulai bermunculan aplikasi-aplikasi self-care. Aplikasi ini bisa membantumu lebih ter-organize and stay balanced. Berikut self-care apps yang saya gunakan (especially for Android):
1. Remente
Aplikasi satu ini membantu banget untuk personal growth kamu. Disini selain kamu bisa mengisi mood journal, kamu juga bisa mengatur daily planmu lho dan kamu bisa cek tiap progressnya. Kamu pun bisa mengelist goalsmu, jadi kamu bisa lebih fokus dan terarah.
Remente juga memiliki beberapa artikel yang bisa kamu baca sesuai dengan apa yang sedang kamu alami or maybe it's fit you. Ada notif reminder juga lho tiap harinya untuk mengisi progressmu. Remente membantu saya banget untuk set daily plan.
Hari-hari saya jadi bisa lebih terarah kalau sudah di planning, jadi tau harus melakukan apa hari itu dan juga saya tau mana yang sedang saya fokuskan seperti kesehatan, sosial atau keuangan. Namun tetap saja enggak bisa semuanya kita akses secara gratis ya. Untuk mendapatkan fitur lebih banyak, kita harus berlangganan dulu.
Hari-hari saya jadi bisa lebih terarah kalau sudah di planning, jadi tau harus melakukan apa hari itu dan juga saya tau mana yang sedang saya fokuskan seperti kesehatan, sosial atau keuangan. Namun tetap saja enggak bisa semuanya kita akses secara gratis ya. Untuk mendapatkan fitur lebih banyak, kita harus berlangganan dulu.
2. Shine
Saat kenal aplikasi ini tuh senangnya bukan main. Fiturnya bagus banget. Saat kamu buka aplikasinya, kamu sudah disuguhkan dalam bentuk chat. Kamu bisa langsung ikuti intruksinya. Saat log in, kamu bisa memilih fokusmu apa seperti apa. Saya memilih untuk feel less anxious. Nah nanti kamu akan mendapatkan rekomendasi dan challenge sesuai yang kamu butuhkan. Kamu juga bisa isi journalmu. ada 2 pilihan, your current journal or your gratitude journal. Nah journal yang pertama, kamu bisa pilih emot sesuai apa yang sedang kamu rasakan. Untuk gratitude journal, kamu bisa ketik panjang lebar sesukamu. Sama seperti Remente, tiap harinya kamu akan mendapat notifikasi. Tapi notifikasi disini itu berbeda tiap harinya. Seolah-olah tiap harinya itu ada temanya. Misal hari ini tentang toxic follows lalu keesokannya tentang be kind to yourself.
Pokoknya saya suka banget deh sama fitur di aplikasi ini. Selain kamu bisa membaca artikel dan blog dari para lifestyle designer, kamu juga bisa mendengarkan Shine Talks. Ini nih yang paling saya suka. Kalau dipikir-pikir Shine Talks ini sama saja dengan podcast. Durasinya pendek dan di akhir kita diajak untuk bermeditasi. Menurut saya Shine ini dabest lah haha.
Dua screenshot diatas disebut Shine Text. Jadi inilah isi Shine Text saya. |
Pokoknya saya suka banget deh sama fitur di aplikasi ini. Selain kamu bisa membaca artikel dan blog dari para lifestyle designer, kamu juga bisa mendengarkan Shine Talks. Ini nih yang paling saya suka. Kalau dipikir-pikir Shine Talks ini sama saja dengan podcast. Durasinya pendek dan di akhir kita diajak untuk bermeditasi. Menurut saya Shine ini dabest lah haha.
Nah disini kamu bisa lihat bahwa ada challenge yang bisa kamu jalani selama 3 hari. Sayangnya saya enggak bisa menggunakannya karena harus berlangganan dulu alias premium :( |
Yang makin membuat saya jatuh cinta dengan aplikasi ini ialah adanya self-care quiz. Jadi, kamu bisa tau tipe self-caremu versi Shine :) |
We created Shine to offer you the same support we found in each other as friends, and to help you feel more seen, heard, and represented in the world of self-care.
- Naomi & Marah
3. Tide
Berbeda dengan kedua aplikasi di atas, aplikasi ini lebih ke sound kayak suara hujan untuk tidur. Saya coba untuk unduh secara gratis suara lainnya seperti cafe dan library. Saya kira akan keluar musik, tapi ternyata benar-benar situasi seperti di cafe dan library. Cafe yang terdengar ialah suara denting sendok dan garpu serta suara orang mengobrol. Hmmmm, unik juga aplikasi yang satu ini haha. Kamu bisa atur untuk focus, sleep, relax dan breath. Ada quotes juga tiap harinya dan bisa kamu screen capture lho untuk dijadikan wallpaper atau dikirim ke orang terdekat.
Tide juga punya fitur daily reminder yaitu focus reminder dan sleep reminder. Kamu juga bisa add reminder lainnya. Saya sih lebih suka menggunakan aplikasi ini ketika saya mengerjakan pekerjaan atau saat belajar. Jadi saya tinggal tap focus for work and study lalu musik pun dimainkan. Kamu juga bisa memilih musik sesuai seleramu. Saya kira aplikasi semacam ini enggak ampuh bagi saya, ternyata diluar dugaan hehe.
Tide juga punya fitur daily reminder yaitu focus reminder dan sleep reminder. Kamu juga bisa add reminder lainnya. Saya sih lebih suka menggunakan aplikasi ini ketika saya mengerjakan pekerjaan atau saat belajar. Jadi saya tinggal tap focus for work and study lalu musik pun dimainkan. Kamu juga bisa memilih musik sesuai seleramu. Saya kira aplikasi semacam ini enggak ampuh bagi saya, ternyata diluar dugaan hehe.
4. Deepstash
"We deliver expertly curated & reliable bite-sized ideas from any online article. You absorb, remember and act more, with just 5 minutes per day".
Untuk aplikasi yang satu ini lebih fokus ke bacaan artikel ya. Jadi isinya hanya artikel-artikel atau ideas dari berbagai platform seperti medium.com, ted.com, zenhabits.com, forbes.com dan masih banyak lagi. Yang paling bikin saya mencengangkan adalah isi tiap artikelnya itu singkat padat dan jelas banget, terdiri dari beberapa point yang hanya dijelaskan secara singkat dan juga simply trick.
Saya pikir bentuknya artikel yang panjang kali lebar, ternyata enggak. Durasi bacanya juga 3-5 menit aja. Saya sih rekomendasikan aplikasi yang satu ini deh. Cocok banget untuk kamu yang perlu referensi seputar self-care, self-help, improvement and motivation.
Deepstash menyediakan banyak sekali topik. Health, team work sampai problem solving. |
Saya pikir bentuknya artikel yang panjang kali lebar, ternyata enggak. Durasi bacanya juga 3-5 menit aja. Saya sih rekomendasikan aplikasi yang satu ini deh. Cocok banget untuk kamu yang perlu referensi seputar self-care, self-help, improvement and motivation.
Sebenarnya masih banyak aplikasi self-care lainnya. Tapi entah kenapa kebanyakan di IOS ya dan beberapa lainnya enggak cocok buat saya. Selamat mencoba ya, semoga aplikasi yang saya sebutkan it can helps you and makes your day brighter than before yeheeyyy!
p.s: this blog is not sponsored.
Saya terduduk lemas di tepi kasur. Menata kasur lalu merebahkan badan di tumpukan bantal. Rasanya hampa. Saya enggak tau harus melakukan apa malam ini. Tidur pun enggak bisa, pikiran saya berlarian entah kemana. Sekilas saya melihat meja. Menatap buku-buku dan laptop. Saya rasa ada sesuatu yang harus saya lakukan daripada diam saja. Akhirnya saya terpikirkan satu hal. Kenapa saya enggak membuat list what I loved to do and makes me happy di blog? Kan asik sambil berfantasi ria (saya juga rindu menulis di blog haha). So, here 10 lil things I love.
1. Cozy Places
Hal kecil pertama yang membuat saya nyaman sekaligus senang bertubi-tubi ialah menemukan tempat yang cozy banget untuk sekedar nyantai dan relax.
![]() |
Tekodeko (Semarang). Love banget sama hot chocolate dan croissant-nya, tempat ini juga saksi saya joined workshop pertama kalinya disini. |
![]() |
Makabana (Semarang). Pertama kalinya meeting kerjaan disini dan ternyata tempatnya oke juga. Homie banget. |
![]() |
Ini salah satu view di rumah, ruang dapur. Lebih nyaman karena kursi yang empuk dan bisa selonjoran haha. |
Yang selalu bikin betah dirumah selain keberadaan keluarga ialah kicauan burung-burung |
![]() |
Langsung jatuh cinta sama coffee shop ini. Saya suka tempat yang minimalis beserta kaca-kaca dan pencahayaan yang cukup. Atlas&Co (Semarang) |
![]() |
Kamar tercinta. Paling suka spot ini. Dekat jendela, baca buku terus sambil minum es sirup. |
![]() |
Kamar kosan sejak maba. Paling suka atur-atur bantal terus tiduran deh. |
2. Es Kopi Susu
Kalau ini sih sudah menjadi minuman wajib sebagai teman saat saya sedang ingin membaca buku, menonton youtube, ngetik ini itu atau saat chill day haha. Kalau dipikir-pikir, ini gaya hidup kekinian banget ya. Dikit-dikit kopi. Padahal sih saya dulunya enggak addict kopi, lebih ke cokelat. tapi lama-lama saya butuh perubahan. Akhirnya mencoba es kopi susu yang ternyata pas di lidah saya. Ya walaupun enggak selalu di temani es kopi susu sih, tapi dengan adanya es kopi susu tuh bikin segala sesuatu yang dikerjain tuh jadi lebih lengkap dan bahagia aja hehe.
![]() |
Minggu lalu pas pulang ke Cirebon (Kalula Coffee). Menu barunya yaitu es kopi susu wafer. Enaaakkkk. |
![]() |
Menikmati es kopi susu dan cappucino di sore hari :) |
3. Blogs
Hal kecil ketiga yang sangat berpengaruh banget. Kalau enggak baca blog itu rasanya ada yang kurang. Apalagi kalau mood saya udah enggak karuan ditambah struggling ini itu, jadilah saya membaca blog. Blog favorit yang selalu membuat mood saya membaik lagi tuh ceritaperempuan.id. Dari situ saya baca banyaaaakkk banget kisah-kisah perempuan yang inspiratif sekali. Jadi enggak heran deh kalau setelah baca itu saya jadi merasa inspired bahkan energized lagi.
4. Watching Minimalism Channels
Sudah hampir dua minggu ini, saya mulai rutin nonton minimalism channels. Sebelumnya saya membaca buku karya Fumio Sasaki berjudul Goodbye Things. Saya rasa sudah saatnya membuang barang-barang yang enggak saya gunakan lagi. Ternyata memang spark joy banget haha. Rasanya hati lebih plong. Kamar juga jadi terlihat lebih rapi dan kosong. Entah kenapa saya memang suka ruangan yang enggak over barang-barang. Sekarang, saya jadi lebih ringan aja gitu (susah dijelasin huhu). Untuk channel minimalism sih saya lagi giat nonton channel Minimalism Meaningfull. Videonya simple banget. Senang ternyata ada orang Indonesia yang punya channel sebagus ini. Suka banget deh sama contentnya. Enggak cuma minimalism aja, saya juga nonton seputar self-love, habits dan journaling. Lalu untuk channel about self-love itu ada Lavendaire. KAMU HARUS TONTON CHANNEL-NYA DEH. Bagus banget parah. Nyesel baru tau :').
Berikutnya (minimalism dan diluar itu) saya list saja ya:
Berikutnya (minimalism dan diluar itu) saya list saja ya:
- Simple Victoria
- Maurilla Sophianti
- Ellie June
- Heal Your Living
- Puri Viera (Kamu harus liat ini untuk menambah pengetahuanmu tentang budaya di Amerika)
- Laur Medley
- SISIL (ini sex education ya)
- Pick Up Limes
- Jordan Clark
- Eve Cornwell
- Jeanine Amapola
- Peaceful Cuisine
- Maya Lee
- Jenny Journals
- Greatmind
- Livinglovingnet
- Menjadi Manusia
Saya juga suka nonton channel-nya para gamers haha. Mulai dari MiauwAug, PewDiePie, Christoper, Viano Gaming bahkan Pokopow.
- Ellie June
- Heal Your Living
- Puri Viera (Kamu harus liat ini untuk menambah pengetahuanmu tentang budaya di Amerika)
- Laur Medley
- SISIL (ini sex education ya)
- Pick Up Limes
- Jordan Clark
- Eve Cornwell
- Jeanine Amapola
- Peaceful Cuisine
- Maya Lee
- Jenny Journals
- Greatmind
- Livinglovingnet
- Menjadi Manusia
Saya juga suka nonton channel-nya para gamers haha. Mulai dari MiauwAug, PewDiePie, Christoper, Viano Gaming bahkan Pokopow.
5. Self-Care Date
Walaupun kodrtatnya kita sebagai makhluk sosial, kita juga berhak untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri lhoooo. Salah satunya ya self-care date. Self-care date ini sengaja saya lakukan di luar rumah atau kosan supaya bisa dapet suasana yang berbeda dari biasanya. Saya lebih senang di coffee shop. Selain bisa mendapat suasana baru yang enggak bisa saya dapatkan ketika di kosan (melihat orang-orang berbicara, melihat barista bekerja sampai menikmati playlistnya), saya jadi lebih enjoy karena mendapat asupan cahaya yang cukup (kamar kos saya kebetulan kurang banget pencahayaan yang masuk), bertemu dan menyapa orang-orang. Jadi ada energi baru bagi tubuh saya.
6. Books
Tahun lalu, saya pernah vacum membaca buku fiksi hingga berbulan-bulan lamanya. Entah buku fisik atau digital. Dua-duanya saya enggak sentuh sama sekali. You know what? Saya merasa enggak hidup. Hambar, ada yang kurang. Karena saya bukan tipe orang yang membaca buku berkali-kali (dan beberapa stok buku bacaan yang enggak sesuai dengan mood), saya pun memutuskan untuk hunting buku. Saya menemukan buku yang cocok. Setelah itu saya memulai kembali hobi ini. Bahkan saya ingin lebih konsisten lagi meluangkan waktu membaca buku setiap harinya. Rasanya hidup tanpa buku itu bagaikan raga tak bernyawa haha (apasih).
7. Bookshops
Kalau lagi bete dan enggak tau arah, biasanya yang muncul dipikiran saya duluan itu ya toko buku. Walaupun enggak beli, setidaknya saya bisa menjelajahi buku-buku yang ingin saya lihat dan menyenangkan juga kok. Soon, saya pengen bisa ke toko2 buku indie seperti Post Santa dkk.
8. Workshops
Saya enggak pernah menyangka bahwa ikut dan bergabung dalam workshop itu bisa mengubah hidup saya. Saya enggak pernah mengira sebelumnya. Saya pikir, ya hidup saya selama kuliah bakal gitu-gitu aja. Ternyata semua diluar diguaan saya. Memang rencana Allah sungguh luar biasa. Dari situlah saya jadi lebih aktif, berkesempatan bertemu orang banyak, speak up didepan stranger bahkan tanpa saya sadari saya bisa kok keluar dari zona nyaman saya selama ini. Hal kecil aja kayak berawal iseng-iseng ikut workshop, malah merubah semuanya hingga seperti sekarang.
9. Journaling
Enggak begitu sering saya lakukan, tapi aktivitas nempel sana sini, coret ini itu bikin hati senang dan ketagihan hehe.
10. Listening to Music and Podcast
Waaahhh ternyata banyak juga hal-hal kecil jikalau dilakukan dampaknya besarrr banget bagi kelangsungan mood saya ini haha. Membahagiakan diri sendiri itu wajib hukumnya lhoo ya. Jadi, kamu sudah berbahagia belum hari ini?
6. Books
![]() |
Nikmat mana lagi yang kau dustakan ketika baca buku di kasur sambil ngemil donat :'') |
Tahun lalu, saya pernah vacum membaca buku fiksi hingga berbulan-bulan lamanya. Entah buku fisik atau digital. Dua-duanya saya enggak sentuh sama sekali. You know what? Saya merasa enggak hidup. Hambar, ada yang kurang. Karena saya bukan tipe orang yang membaca buku berkali-kali (dan beberapa stok buku bacaan yang enggak sesuai dengan mood), saya pun memutuskan untuk hunting buku. Saya menemukan buku yang cocok. Setelah itu saya memulai kembali hobi ini. Bahkan saya ingin lebih konsisten lagi meluangkan waktu membaca buku setiap harinya. Rasanya hidup tanpa buku itu bagaikan raga tak bernyawa haha (apasih).
7. Bookshops
Kalau lagi bete dan enggak tau arah, biasanya yang muncul dipikiran saya duluan itu ya toko buku. Walaupun enggak beli, setidaknya saya bisa menjelajahi buku-buku yang ingin saya lihat dan menyenangkan juga kok. Soon, saya pengen bisa ke toko2 buku indie seperti Post Santa dkk.
8. Workshops
![]() |
Partner in crime haha |
Saya enggak pernah menyangka bahwa ikut dan bergabung dalam workshop itu bisa mengubah hidup saya. Saya enggak pernah mengira sebelumnya. Saya pikir, ya hidup saya selama kuliah bakal gitu-gitu aja. Ternyata semua diluar diguaan saya. Memang rencana Allah sungguh luar biasa. Dari situlah saya jadi lebih aktif, berkesempatan bertemu orang banyak, speak up didepan stranger bahkan tanpa saya sadari saya bisa kok keluar dari zona nyaman saya selama ini. Hal kecil aja kayak berawal iseng-iseng ikut workshop, malah merubah semuanya hingga seperti sekarang.
Salah satu contoh keluar dari zona nyaman ya ini, harus berani (mau enggak mau) tampil di depan orang banyak. |
9. Journaling
Enggak begitu sering saya lakukan, tapi aktivitas nempel sana sini, coret ini itu bikin hati senang dan ketagihan hehe.
Ini pas journaling sama kak Rara di Rukospace. Beginilah penampakan journaling saya. Mau nempelin apapun sesuka hati hehe. |
10. Listening to Music and Podcast
Waaahhh ternyata banyak juga hal-hal kecil jikalau dilakukan dampaknya besarrr banget bagi kelangsungan mood saya ini haha. Membahagiakan diri sendiri itu wajib hukumnya lhoo ya. Jadi, kamu sudah berbahagia belum hari ini?
Sore itu (tepatnya Jumat lalu) saya berada di kereta. Cuaca saat itu agak cerah-cerah sendu setelah hujan. Beberapa kali selama di perjalanan menuju stasiun,
saya enggak bisa menarik napas dengan tenang. Jalanan begitu ramai. Penuh sesak
akan mobil dan motor. Saya begitu panik, takut ketinggalan kereta haha. Harusnya jam
setengah empat sore saya sudah bisa berangkat, ini saya baru berangkat
pukul empat lebih sepuluh menit. Memang keberangkatan kereta pukul setengah
enam tapi saya lebih memilih untuk menunggu lebih awal deh ketimbang harus
berlari-larian karena terlambat.
Saat kereta sudah perlahan beranjak jalan, saya mengeluarkan buku
dari tas. For the first time saya menantang diri saya untuk membaca buku selama
perjalanan. Selama ini saya enggak
pernah bisa dan enggak kunjung berhasil juga membaca buku selama perjalanan
terutama di kereta. Baru baca satu kalimat aja udah langsung ke-distract yang
lain. Entah obrolan para penumpang, notifikasi handphone atau pemadangan yang
disuguhkan begitu sayang untuk dilewatnya.
Saya memilih buku Chicken Soup for the Soul terbitan
Gramedia. Saya jatuh cinta pada pandangan pertama saat membaca sinopsisnya.
Saya rasa buku ini tepat sekali untuk menemani saya kemanapun dan dimanapun
apalagi kalau lagi butuh asupan motivasi hehehe. Walaupun beberapa orang bilang bahwa buku ini
sangat jadul sekali, tapi bagi saya enggak apa-apa buat bacaan diusia saya yang
pas banget 20an ini (pssttt, kalau kamu punya seri chicken soup apa saja, boleh
dong saya dipinjami hihi bebas versi
inggris atau Indonesia). Saya agak sedih
dengan buku cetak versi bahasa Indonesia. Terutama yang saya punya sekarang
yang berjudul “Waktunya Berkembang”(tentu saja judul yang diterjemahkan ke dalam Bahasa). Beberapa kali saya menemukan kalimat yang
rancu dan susah dimengerti. Jadi saya pun harus mengulang membaca kalimat
sebelumnya agar lebih ngeh maksud
kalimat selanjutnya.
Saya memulai membaca. Kalimat demi kalimat dapat saya cerna
dengan mudah walaupun agak sedikit enggak nyaman dengan penumpang dibelakang
saya yang sedang menelepon cukup kencang. Untungnya saya masih tetap
memfokuskan diri pada buku yang saya pegang. Tepat lima menit membaca, fokus
saya sudah hilang. Saya menutup buku sejenak dan melihat pemandangan diluar.
Senja kala itu sungguh indah. Ketika saya ingin membaca kembali, saya gagal
mencerna kalimat demi kalimat. Akhirnya saya simpan buku tersebut ke dalam tas.
Dan saya duduk rileks lalu menyesap kopi yang sudah mendingin.
Dan saya duduk rileks lalu menyesap kopi yang sudah mendingin.
So, I did it! Walaupun enggak sesuai dengan ekspektasi saya (kayak di film-film, syahdu ditemani pemandangan senja yang indah sambil minum kopi), saya merasa bahwa lima menit sudah kemajuan yang baik buat diri saya. Apalagi kalau dijalankan lima menit tiap harinya. It's ok, right? Yang penting memulai dulu saja dan saya bisa mewujudkan tantangan yang susaaahhhh sekali saya jalani. Justru dari buku itulah saya mendapat inspirasi untuk selalu melakukan apapun dimulai dari lima menit saja. Misal berangkat ke kampus atau kantor lima menit lebih cepat atau luangkan waktu lima menit sebelum mengerjakan sesuatu kayak bikin kopi atau sekedar duduk rileks, tarik napas. Memang hal kecil dan terlihat sepele tapi kalau konsisten dijalankan, saya yakin lambat laun hal itu akan merubah hidup lebih baik lagi. Setidaknya dengan satu kebiasaan baik, akan menghasilkan hasil yang baik pula. Lalu, tantangan apa yang sedang kamu jalani?
Jumat lalu saya ketagihan untuk mengunjungi kembali coffee shop yang menurut saya selain cozy, nyaman juga untuk kamu yang hanya sekedar duduk-duduk santai apalagi sambil baca buku atau check kerjaan. Saya sangat tertarik dengan tempat no smoking-nya. Lebih hening dan jadi lebih fokus karena memang dipisah dengan pintu kaca (enggak terganggu sama obrolan orang-orang atau ketawa mereka). Ada bantal duduk juga lho jadi enggak khawatir capek duduk lesehannya (apalagi saya yang paling engga bisa duduk di bawah). Kalau bukan karena meeting kerjaan, kayaknya saya enggak akan pernah menginjakkan kaki disini deh. Agak menyesal baru tau tempat ini seminggu yang lalu.
Sebelum saya memutuskan untuk datang kedua kalinya ke Atlas&Co, saya menghabiskan waktu di kamar hingga larut hanya demi menonton channel youtube Lavendaire. Mulai dari habits, minimalism sampai journaling. Dari situlah saya langsung merasa ter-inspired dan excited untuk mulai merubah hidup saya yang terbilang membosankan di akhir-akhir minggu ini. Saya pun planning apa aja yang harus saya kerjakan esoknya. Malam itu juga saya mengabari teman-teman untuk meluangkan waktu journaling bareng Jumat sorenya. Namun dari mereka semua, satu pun enggak ada yang bisa datang. Agak sedih sebenarnya karena waktu itu saya benar-benar ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman. Kangen juga sudah lama sekali enggak kumpul full team lagi. Mungkin lain waktu yaaaa.
Sebelum sedih kian larut, akhirnya saya memutuskan untuk berkencan. Iya! Beneran kencan tapi enggak candle night dinner juga. Kencan di coffee shop itu syahdu greget-greget kekinian gimana gitu ya hahaha (apasi). Sudah lama banget saya enggak ngerasain kencan begini (mengurangi keimpulsifan ngopi di coffee shop, boros juga lama-lama kalo keseringan hiks. Saya sih pengennya punya mesin kopi sendiri di rumah, bikin kopi atau cokelat pagi-pagi atau malam pas hujan turun. Duh... halu aja dulu ye kan). Kalau udah excited gini tuh jadi kalap harus nyiapin apa, mulai dari baju apa yang pas, tas apa yang cocok sama outfitnya sampai lipstick apa nih yang kelihatan fresh di wajah hihi. Kamu, ciwi-ciwi ngerasain juga enggak sih? haha. Menurut saya, sore tuh waktu yang tepat banget buat ngelakuin apapun yang disuka bahkan bepergian. Saya rasa sore itu enggak begitu panas dan lebih santai aja karena semua pekerjaan juga udah dikerjakan pagi atau siang sebelumnya.
Kencan malam itu ditemani laptop, buku dan alat tulis. Saya juga sudah charge full laptop supaya enggak ribet-ribet harus nge-charge dulu. Loh? kencan ditemani laptop dkk? Yep, hari itu saya memutuskan untuk berkencan dengan diri saya sendiri. Itulah kenapa saya betul-betul prepare pakaian hingga tas yang saya kenakan selain supaya lebih nyaman (kenyamanan itu penting!), itulah cara saya menghargai diri sendiri. Saya mencoba untuk enggak canggung (canggung campur senang bertubi-tubi). Tetap tersenyum kepada barista-barista disitu dan rileks. Di meja sudah ada es kopi yang akan menemani saya berlama-lama disini. Laptop sudah menyala dan buku sudah terbuka lebar yang pertanda sudah siap untuk saya coret-coret. Awalnya enggak tahan, berkali-kali mata saya menatap handphone. Sempat kalah juga ini pertahanan diri saya, enggak bisa kalau enggak difoto dulu haha. Setelah itu, saya benar-benar menaruh handphone saya ke tas dalam-dalam. Saya begitu larut menulis ini itu dibuku jurnal sambil sesekali menyeruput es kopi susu. Malam itu benar-benar serasa intim sekali. Saya bisa merasakan diri saya sebegitu nyaman dan bahagianya. Rasanya saya ingin terus berlama-lama begini.
Dari buku yang saya baca, sebenarnya dibutuhkan keberanian besar untuk sendirian. Hanya dengan kasih sayang dan cinta kepada diri sendirilah yang mampu membangun keberanian untuk diri sendiri. Memang bener, bener banget. Seiring berjalannya waktu, saya sangaattttt menikmati kesendirian ini. Kadang sesekali melihat gerak-gerik orang-orang sekitar. Saya enggak pernah membayangkan ini sebelumnya. Malam itu berjalan dengan lancar dan kembali ke kosan dengan perasaan bangga bahwa malam spesial itu saya bisa menjadi diri saya apa adanya. Saya pun ingin mengulang spark joy ini di kemudian hari.
p.s: jurnal yang saya pakai dari @hellodewai dan coffee shop yang saya kunjungi berada di Jalan Jatiraya no. 51 Banyumanik, Semarang (@atlasnco).
p.s: jurnal yang saya pakai dari @hellodewai dan coffee shop yang saya kunjungi berada di Jalan Jatiraya no. 51 Banyumanik, Semarang (@atlasnco).