feelings

Challenge: Satu Minggu Menulis Gratitude Journal

Agustus 10, 2019

Akhir-akhir ini saya merasa ada yang enggak beres nih dengan diri saya. Kayaknya mudah banget lesu, capek, demotivated dan yang pastinya saya jadi susah untuk fokus. Baru aja saya mengerjakan satu pekerjaan, tiba-tiba udah memikirkan hal yang lain. Baru saja saya gunakan otak untuk berpikir sejenak, beberapa menit kemudian sudah pusing tujuh keliling. Yang selalu saya ulang-ulang dan terlintas di benak saya ialah "saya ini kenapa toh?". Padahal saya enggak melakukan pekerjaan yang berat atau sibuk setiap waktu. Saya juga masih bisa untuk bersantai-ria di kamar. Sekedar baca novel atau nonton youtube. Bahkan saya sudah mulai jarang membaca buku. Baru lihat buku terletak dimeja, mata saya teralihkan dengan handphone disebelahnya. Saya pun terlena deh. Berjam-jam scrolling Instagram. Tapi setelah scrolling Instagram, saya merasa senang. Melihat foto-foto para bookstagrammer yang enak di pandang sampai melihat foto makanan. Rasanya puas sekali. Namun setelah itu kembali saya sedih. Bingung apa yang akan saya lakukan selanjutnya. 



Keesokannya, entah ini keajaiban atau gimana, saat saya membuka youtube, banyak sekali channel tentang bullet journal dan kawan-kawannya terpampang jelas di beranda. Saya tontonlah hingga selesai. Dari situ ada sesuatu yang meletup-letup di hati saya. Saya mulai terpikirkan untuk "kenapa enggak saya memulai menulis gratitude journal? mungkin dengan ini saya jadi bisa lebih relax dan fokus". Saya pun langsung membuka laci yang isinya tumpukan-tumpukan buku kuliah. Saya cari-cari journal yang waktu itu belum sempat saya gunakan. Weekly challenge pun dimulai.
Nah inilah journal yang saya pakai produk dari sore-sore :D

Untuk halaman pertama, saya hanya menulis "gratitude joural" untuk melabeli bahwa buku ini khusus menulis gratitude. Dengan yakin,  saya challenge diri saya untuk menulis gratitude journal selama satu minggu penuh. Awalnya saya senang sekali. Enteng dan lega setelah menulis semuanya malam itu. Saya sengaja menulisnya disaat malam hari sebelum tidur. Hari pertama, kedua, ketiga sukses. Saat memasuki hari ke-empat, entah karena saya kecapean atau saya sedang super duper ngantuk, akhirnya hari ke-empat itu terlewati. Hingga dua hari terlewati hanya karena saya begitu mengantuk dan sudah malas untuk mengambil pulpen dan menulis. Memang susah sekali. Enggak semuanya bisa berjalan mulus seperti ekspektasi kita sebelumnya. Dari situlah saya terus mencoba untuk disiplin dan konsisten. Hasilnya, tiga hari terlewati yang berarti saya hanya bisa menulis gratitude journal selama tiga hari saja dalam waktu satu minggu. Tapi saya enggak hanya berhenti disitu. Hari selanjutnya tetap saya lanjutkan hingga satu bulan. Alhamdulillah saya bisa melakukannya walau tetap ada yang bolong-bolong hahaha.

Honestly, dengan menulis gratitude journal, selain saya bisa lebih fokus dan lebih mensyukuri apa yang sudah saya dapat dan lewati, tidur saya jadi lebih nyenyak. Ini terjadi pada saya lho, enggak bohong deh. Saya jadi bisa tidur dengan kondisi hati dan pikiran yang tenang. Sebesar itu ya efek menulis gratitude. 

Kamu sudah mulai menulis gratitude journal? atau belum pernah sama sekali? Yuk menulis gratitude journal mulai sekarang. Enggak usah banyak-banyak. Satu paragraf juga boleh. Satu kata? Satu kalimat? It's up to you. Ini bukan ujian essay ya haha jadi kamu bebas mau menulis apa saja.



   

feelings

4 Apps for Your Self-Care Routine

Agustus 03, 2019




Wah ternyata sudah hampir 3 bulan saya enggak update blog lagi. Banyak sekali pekerjaan yang harus saya selesaikan dan mood menulis saya yang kurang bagus sehingga beberapa tulisan yang sudah saya buat terbengkalai begitu saja. Daannn inilah saatnya saya melanjutkan tulisan yang lama tersimpan di draft hehehe. 

Kali ini saya mau membahas sedikit mengenai self-care routine. Apakah teman-teman sudah menerapkan self-care routine? Self-care menjadi trend akhir-akhir ini. Mungkin satu atau dua tahun lalu ya hingga sekarang. Sebenarnya tanpa adanya sebutan self-care pun, itu pun sudah ada di hidup kita. Kayak meluangkan waktu ke salon atau maskeran di kamar, treat yourself atau beli sesuatu yang kamu suka. Menurut saya, mungkin ini lebih dikenal dengan me-time ya. Lalu semakin kesini orang-orang menganggap bahwa love yourself is a must or its called self-love dan kamu perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri, akhirnya muncul-lah istilah self-care ini.  

Mengutip dari The Law of Attraction tentang Self-Care Tips bahwa self-care singkatnya yaitu it's about being kind to yourself as you would be to others. Disana, saya juga membaca ada beberapa manfaat self-care, tipe-tipe self-care and more about self-care ideas. Salah satu benefit dari self-care ialah increased self-knowledge. Nah di point ini, dengan kamu melakukan self-care routine, kamu jadi lebih tau apa sih yang harus kamu lakukan untuk diri kamu dan apa yang terbaik untuk dirimu. 

Lalu kegiatan yang seperti apa sih yang bisa disebut dengan self-care routine? Banyaakkkkk banget. Misalnya self-care routine versimu ialah menulis gratitude journal sebelum tidur. Bisa jadi setelah kamu menulis gratitude journal, kamu merasa lebih ringan dan tenang. Atau kamu melakukan digital detox 5 jam setiap harinya. Habitual. Enggak harus hal besar, kamu juga bisa lakukan mulai dari hal kecil kok. Merapikan tempat tidur, cleaning your room atau maskeran sebelum tidur misalnya.

Semakin berjalannya waktu, mulai bermunculan aplikasi-aplikasi self-care. Aplikasi ini bisa membantumu lebih ter-organize and stay balanced. Berikut self-care apps yang saya gunakan (especially for Android): 

1. Remente

Aplikasi satu ini membantu banget untuk personal growth kamu. Disini selain kamu bisa mengisi mood journal, kamu juga bisa mengatur daily planmu lho dan kamu bisa cek tiap progressnya. Kamu pun bisa mengelist goalsmu, jadi kamu bisa lebih fokus dan terarah.


Remente juga memiliki beberapa artikel yang bisa kamu baca sesuai dengan apa yang sedang kamu alami or maybe it's fit you. Ada notif reminder juga lho tiap harinya untuk mengisi progressmu. Remente membantu saya banget untuk set daily plan.



Hari-hari saya jadi bisa lebih terarah kalau sudah di planning, jadi tau harus melakukan apa hari itu dan juga saya tau mana yang sedang saya fokuskan seperti kesehatan, sosial atau keuangan. Namun tetap saja enggak bisa semuanya kita akses secara gratis ya. Untuk mendapatkan fitur lebih banyak, kita harus berlangganan dulu. 

2. Shine

Saat kenal aplikasi ini tuh senangnya bukan main. Fiturnya bagus banget. Saat kamu buka aplikasinya, kamu sudah disuguhkan dalam bentuk chat. Kamu bisa langsung ikuti intruksinya. Saat log in, kamu bisa memilih fokusmu apa seperti apa. Saya memilih untuk feel less anxious. Nah nanti kamu akan mendapatkan rekomendasi dan challenge sesuai yang kamu butuhkan. Kamu juga bisa isi journalmu. ada 2 pilihan, your current journal or your gratitude journal. Nah journal yang pertama, kamu bisa pilih emot sesuai apa yang sedang kamu rasakan. Untuk gratitude journal, kamu bisa ketik panjang lebar sesukamu. Sama seperti Remente, tiap harinya kamu akan mendapat notifikasi. Tapi notifikasi disini itu berbeda tiap harinya. Seolah-olah tiap harinya itu ada temanya. Misal hari ini tentang toxic follows lalu keesokannya tentang be kind to yourself.


Dua screenshot diatas disebut Shine Text. Jadi inilah isi Shine Text saya. 


Pokoknya saya suka banget deh sama fitur di aplikasi ini. Selain kamu bisa membaca artikel dan blog dari para lifestyle designer, kamu juga bisa mendengarkan Shine Talks. Ini nih yang paling saya suka. Kalau dipikir-pikir Shine Talks ini sama saja dengan podcast. Durasinya pendek dan di akhir kita diajak untuk bermeditasi. Menurut saya Shine ini dabest lah haha.


Nah disini kamu bisa lihat bahwa ada challenge yang bisa kamu jalani selama 3 hari. Sayangnya saya enggak bisa menggunakannya karena harus berlangganan dulu alias premium :(


Yang makin membuat saya jatuh cinta dengan aplikasi ini ialah adanya self-care quiz. Jadi, kamu bisa tau tipe self-caremu versi Shine :)

We created Shine to offer you the same support we found in each other as friends, and to help you feel more seen, heard, and represented in the world of self-care.

- Naomi & Marah

3. Tide




Berbeda dengan kedua aplikasi di atas, aplikasi ini lebih ke sound kayak suara hujan untuk tidur. Saya coba untuk unduh secara gratis suara lainnya seperti cafe dan library. Saya kira akan keluar musik, tapi ternyata benar-benar situasi seperti di cafe dan library. Cafe yang terdengar ialah suara denting sendok dan garpu serta suara orang mengobrol. Hmmmm, unik juga aplikasi yang satu ini haha. Kamu bisa atur untuk focus, sleep, relax dan breath. Ada quotes juga tiap harinya dan bisa kamu screen capture lho untuk dijadikan wallpaper atau dikirim ke orang terdekat.



Tide juga punya fitur daily reminder yaitu focus reminder dan sleep reminder. Kamu juga bisa add reminder lainnya. Saya sih lebih suka menggunakan aplikasi ini ketika saya mengerjakan pekerjaan atau saat belajar. Jadi saya tinggal tap focus for work and study lalu musik pun dimainkan. Kamu juga bisa memilih musik sesuai seleramu. Saya kira aplikasi semacam ini enggak ampuh bagi saya, ternyata diluar dugaan hehe. 

4. Deepstash

"We deliver expertly curated & reliable bite-sized ideas from any online article. You absorb, remember and act more, with just 5 minutes per day".



Untuk aplikasi yang satu ini lebih fokus ke bacaan artikel ya. Jadi isinya hanya artikel-artikel atau ideas dari berbagai platform seperti medium.com, ted.com, zenhabits.com, forbes.com dan masih banyak lagi. Yang paling bikin saya mencengangkan adalah isi tiap artikelnya itu singkat padat dan jelas banget, terdiri dari beberapa point yang hanya dijelaskan secara singkat dan juga simply trick.

Deepstash menyediakan banyak sekali topik. Health, team work sampai problem solving.

Saya pikir bentuknya artikel yang panjang kali lebar, ternyata enggak. Durasi bacanya juga 3-5 menit aja. Saya sih rekomendasikan aplikasi yang satu ini deh. Cocok banget untuk kamu yang perlu referensi seputar self-care, self-help, improvement and motivation.




Sebenarnya masih banyak aplikasi self-care lainnya. Tapi entah kenapa kebanyakan di IOS ya dan beberapa lainnya enggak cocok buat saya. Selamat mencoba ya, semoga aplikasi yang saya sebutkan it can helps you and makes your day brighter than before yeheeyyy!


p.s: this blog is not sponsored.



Follow on Instagram