Akhir-akhir ini saya merasa ada yang enggak beres nih dengan diri saya. Kayaknya mudah banget lesu, capek, demotivated dan yang pastinya saya jadi susah untuk fokus. Baru aja saya mengerjakan satu pekerjaan, tiba-tiba udah memikirkan hal yang lain. Baru saja saya gunakan otak untuk berpikir sejenak, beberapa menit kemudian sudah pusing tujuh keliling. Yang selalu saya ulang-ulang dan terlintas di benak saya ialah "saya ini kenapa toh?". Padahal saya enggak melakukan pekerjaan yang berat atau sibuk setiap waktu. Saya juga masih bisa untuk bersantai-ria di kamar. Sekedar baca novel atau nonton youtube. Bahkan saya sudah mulai jarang membaca buku. Baru lihat buku terletak dimeja, mata saya teralihkan dengan handphone disebelahnya. Saya pun terlena deh. Berjam-jam scrolling Instagram. Tapi setelah scrolling Instagram, saya merasa senang. Melihat foto-foto para bookstagrammer yang enak di pandang sampai melihat foto makanan. Rasanya puas sekali. Namun setelah itu kembali saya sedih. Bingung apa yang akan saya lakukan selanjutnya.
Keesokannya, entah ini keajaiban atau gimana, saat saya membuka youtube, banyak sekali channel tentang bullet journal dan kawan-kawannya terpampang jelas di beranda. Saya tontonlah hingga selesai. Dari situ ada sesuatu yang meletup-letup di hati saya. Saya mulai terpikirkan untuk "kenapa enggak saya memulai menulis gratitude journal? mungkin dengan ini saya jadi bisa lebih relax dan fokus". Saya pun langsung membuka laci yang isinya tumpukan-tumpukan buku kuliah. Saya cari-cari journal yang waktu itu belum sempat saya gunakan. Weekly challenge pun dimulai.
![]() |
Nah inilah journal yang saya pakai produk dari sore-sore :D |
Untuk halaman pertama, saya hanya menulis "gratitude joural" untuk melabeli bahwa buku ini khusus menulis gratitude. Dengan yakin, saya challenge diri saya untuk menulis gratitude journal selama satu minggu penuh. Awalnya saya senang sekali. Enteng dan lega setelah menulis semuanya malam itu. Saya sengaja menulisnya disaat malam hari sebelum tidur. Hari pertama, kedua, ketiga sukses. Saat memasuki hari ke-empat, entah karena saya kecapean atau saya sedang super duper ngantuk, akhirnya hari ke-empat itu terlewati. Hingga dua hari terlewati hanya karena saya begitu mengantuk dan sudah malas untuk mengambil pulpen dan menulis. Memang susah sekali. Enggak semuanya bisa berjalan mulus seperti ekspektasi kita sebelumnya. Dari situlah saya terus mencoba untuk disiplin dan konsisten. Hasilnya, tiga hari terlewati yang berarti saya hanya bisa menulis gratitude journal selama tiga hari saja dalam waktu satu minggu. Tapi saya enggak hanya berhenti disitu. Hari selanjutnya tetap saya lanjutkan hingga satu bulan. Alhamdulillah saya bisa melakukannya walau tetap ada yang bolong-bolong hahaha.
Honestly, dengan menulis gratitude journal, selain saya bisa lebih fokus dan lebih mensyukuri apa yang sudah saya dapat dan lewati, tidur saya jadi lebih nyenyak. Ini terjadi pada saya lho, enggak bohong deh. Saya jadi bisa tidur dengan kondisi hati dan pikiran yang tenang. Sebesar itu ya efek menulis gratitude.
