Agustus, saya hanya menghabiskan dua buku saja. Padahal banyak sekali antrian yang harus dihabiskan pada bulan Agustus, sayangnya saya selalu sibuk dengan tugas kuliah atau selalu tidur lebih awal (biasanya jam-jam malam saya mulai aktif membaca).
Untuk buku yang pertama dari kak Marcella Purnama, What I Wish I Had Known. Cetakan pertama pada bulan Juni 2017. Waktu itu saya lagi bingung banget harus beli buku yang mana. Hampir dua jam saya keliling-keliling ke semua rak, tapi belum ada yang sreg di hati. Kamu juga pernah enggak keliling rak berjam-jam tapi enggak menemukan yang pas? haha. Covernya itu loh yang bikin saya jatuh cinta pada pandangan pertama haha. Saya buru-buru baca sinopsisnya dan "Nahhhh, ini nih yang daritadi di cari-cari". So, buku ini based on true story si penulis.Tentang dia pertama kali sekolah ke luar negeri, harus beinteraksi dengan lingkungan yang baru dengan bahasa inggris yang masih pas-pasan, tentang passion, pekerjaan, best friend pokoknya overall aku sukaaaaaaaa. Bahasanya mudah dimengerti dan saya juga jadi sedikit-sedikit belajar bahasa inggris juga hehehe (btw buku ini berbahasa inggris ya). Bukunya yang enggak besar, jadi bisa dibawa kemana aja dan enggak ribet. Ada ilustrasinya walaupun enggak full. Baca ini membuat saya memiliki pandangan yang baru. Walaupun saya enggak bisa selesai dalam sekali duduk tapi deep banget, sangat disayangkan hanya dibaca saja tanpa direnungi juga. Kalau disuruh milih judul mana yang paling disuka, bakal susah banget haha karena hampir semuanya saya suka. Buku ini recommended banget buat kamu.
Buku kedua yang saya habiskan di bulan Agustus yaitu Am I There Yet? by Mari Andrew. Masih fresh, cetakan bulan Juli 2018. Tertarik buku ini dari instagram Bentang Pustaka, menemukan tujuan hidup dengan gaya kita sendiri. Saya pikir sih buku ini cocok juga buat saya yang lagi pengen baca self-help atau self-improvement. Buku ini lebih banyak ilustrasinya. Enggak kalah deep kok, bahkan dengan ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, membuat saya bermain-main dengan imajinasi saya. Colorful, bikin betah dan enggak bikin mata capek. Baca buku kak Mari sih enggak butuh waktu lama untuk diselesaikan. Kadang saya juga suka random buka halaman-halamannya kalau lagi bosan, eye-cathcing banget. Dijamin kamu enggak pernah bosan, pasti ketagihan baca dan baca lagi hehe. Atau mungkin kamu angguk-anggukan kepala karena persis sama apa yang kamu alami? (ah iya, ilustrasinya full English ya).
Nah kedua buku tersebut menjadi "The most wanted books" di rak saya haha. Apakah kamu sudah baca keduanya? Ah iya, kamu juga bisa share buku-buku self-help, self-love, atau sejenisnya yang menurutmu recommended juga hihi.