Coffee or Chocolate?

Maret 03, 2018

source: here

Siapa sih yang enggak tau berbagai macam varian kopi. Ada Gayo, Flores Bajawa, Bali Kintamani, Papua Wamena, Toraja, Malabar, Luwak dan masih banyak lagi. Zaman sekarang kopi udah booming banget enggak kayak dulu. Kedai kopi pun tersebar dimana-mana bahkan banyak juga kedai kopi yang menawarkan tempat yang nyaman untuk sekedar santai sambil ngobrol-ngobrol asik bareng teman-teman. Nah kebetulan banget nih, saya juga sempat beberapa kali nyicip-nyicip ke berbagai kedai kopi. Tapi sayangnya waktu itu saya enggak begitu addict kopi, akhirnya saya lebih sering memesan hot chocolate ketimbang jenis kopi lainnya. Kalau kamu, #teamcoffee atau #teamchocolate ???

Sebelum membahas lebih detail ke kopi atau coklat, actually saya tuh enggak pernah sama sekali masuk ke tempat-tempat cozy yang menghidangkan makanan enak-enak atau bahkan dessert yang super duper manis dan lezat. Paling saya lebih sering ngeliatin mereka-mereka yang asik makan dessert atau seruput milkshake bahkan kopi. Terus selama ini kemana aja dong? Naaahhhh. Selama ini saya kalau mau beli milkshake ataupun sejenisnya, paling saya beli ditempat-tempat yang biasa aja enggak sekeren dan se-cozy seperti yang lain. kalaupun iya, itu pun saya diajak kakak saya dan dibayarin pula. selebihnya sih boro-boro deh. saya tuh kudet banget, ditambah saya enggak boleh keluar kesana kemari dengan bebasnya jadi saya lebih sering dirumah bahkan kalaupun malam minggu ya keluar dengan orang tua. Itu pas zaman-zaman SMA ya hahaha. pokoknya zaman SMA saya itu enggak pernah seindah teman-teman yang lain deh. Kadang suka iri juga sih ngeliat mereka yang gampang banget keluar rumah, dibolehin keluar malam bahkan bisa nongkrong cantik di tempat-tempat populer. Tapi ya kembali lagi sih semua itu ke diri masing-masing. Toh saya enggak pernah mempermasalahkan itu sih. Malahan mendingan saya family time deh, lebih enak pula. Bisa dibeliin makan ini itu, bahkan enggak jarang juga dibeliin baju atau celana diskonan. Kan lumayaaannnnnn hahaha. Lagian pikiran saya waktu itu mending uangnya dibuat beli novel aja hihi. Ini pemikiran saya yang sampai sekarang enggak pernah berubah sih hehe. Kalian bisa baca juga di sini.

Setelah berjalannya waktu dan saya sudah memasuki masa-masa kuliah, saya pun mulai untuk "ah sekali-sekali lah nongkrong di cafe atau kedai kopi gini". Honestly bukan karena tinggal jauh dengan orang tua terus saya bisa bebas kemana aja, itu pemikiran yang salah sih. Kali itu saya cuma ingin merasakan yang berbeda dari biasanya, masa sih saya enggak ada kemajuan. Bosen juga cuma duduk di kos melulu sambil memandang layar laptop. Bahkan orang tua saya bilang saat di telepon "Kamu udah jalan-jalan kemana aja? makan enak-enak terus ya disana?" Padahal apa yang ditanyakan mereka itu malah sebaliknya haha. Tapiiiii, pertama kali saya benar-benar menginjakkan kaki di kedai kopi itu disaat saya libur semesteran. loh ini sih sama aja dong di kota tempat tinggal sendiri. iya bener haha. Saat itu saya diajak teman (eh pacar kok haha) ke sebuah kedai kopi yang saat itu baru buka seminggu yang lalu. guess what? Dia kerja disitu sebagai kepala barista. Wiiiiiii saat itu respon saya masih biasa aja. Habisnya saya enggak ngerti sih barista itu sebenernya kerjanya gimana. Saat tiba disana, saya cuma senyum-senyum sih. Walaupun tempatnya enggak sebesar coffee shop yang lain, tempat ini juga enak banget. Desain interiornya juga manjain mata banget, kursi-kursi kayunya juga memberi kesan nyaman. Dan ada satu lampu yang berbentuk lingkaran besar dari rotan tepat di tengah-tengah ruangan dan sisi kanan kirinya di lengkapi dengan meja yang dilekatkan di tembok. Oh iya, ada bar juga yang tertata rapi beberapa jar yang isinya bermacam-macam biji kopi. Saya cuma mengekor dia sampai ke bar. Awalnya dia mau nawarin saya kopi tapi langsung saya bantah. Saya enggak suka pahit dan asamnya kopi. Hiiiii enggak cocok banget di lidah saya. Akhirnya dia membuatkan saya hot chocolatte yang katanya ini manis dan cocok buat lidah saya. Karena saya orangnya pemalu (dulu haha) jadi saya enggak melihat dia sedang meracik. saya lebih memilih menikmati baca novel sambil dengerin lagu-lagu akustik yang telah disetel. Sebenarnya sih saya enggak yakin gitu dia bisa racik hahaha duh jahat banget ya. Setelah saya terlarut dalam alur cerita yang saya baca, ternyata di depan saya sudah ada secangkir hot chocolatte dan dia senyum-senyum sarkastik sambil ngeliatin saya (emang dia orangnya suka ngeselin gitu). Waahhhh saya excited. Ini pertama kali saya meminum yang model beginian hahaha. 

Hot Chocolatte

Saking senengnya, saya sampai enggak sentuh-sentuh itu cangkir hahaha. kayaknya eman banget gitu ya diminum (mulai katrok-mode on). Saya mau minum pun ragu, takut enggak cocok lagi sama lidah saya. Dia bilang sebelum diminum diaduk dulu supaya susunya merata. ya saya sih nurut ajalah haha. Begitu menyentuh lidah saya, boom. Saya pun langsung jatuh cinta. Ini beneran coklat yang saya cari selama ini. Pahitnya enggak terlalu terasa dan manisnya pun enggak begitu manis. jadi PAS banget. saya pun senyum-senyum enggak jelas gitu deh setelah menyesap tegukan pertama. Waktu itu rasanya saya ingin berlama-lama disini. oh iya, coffee shop ini bernama Kedai Kopi Sruput Kepyar yang ada di Sumber, Kabupaten Cirebon. Nama kedainya lucu ya haha katanya sih supaya pengunjung disini setelah sruput kopi jadi kepyar gitu alias berbunga-bunga kali ya maksudnya hahaha. Akhirnya setelah perkenalan pertama dengan menu Hot Chocolatte ini, saya pun jadi sering berkunjung kesini (ya ya ya karena dia juga deh haha). Walaupun beberapa kali saya kesini, saya tetap setia dengan memesan menu yang sama haha. Namanya orang kalau sudah jatuh cinta enggak akan pindah ke yang lain kan?

Hot Chocolatte


Disamping tempatnya yang nyaman dan teduh juga, tempat favorit saya juga berada di outdoornya. Banyak meja-meja kayu yang tersebar dengan atau tanpa payung. Ditambah ditemani dengan angin sore yang semeriwing bikin betah juga berlama-lama hehe. Sebenarnya masih banyak banget menu kopi lainnya dan juga ada menu makananya. Untuk camilannya sih saya biasa mendoan haha. Sempat waktu itu, saya ditawari Caramel Coffee Latte yang katanya enak dan ada sensasi manis dari caramelnya. Lagi-lagi saya ragu (kayaknya saya terlihat anti banget pahit ya hehe). Namun teman-temannya yang lain meyakinkan saya kalau memang menu itu termasuk favorit pelanggan yang lain. Akhirnya saya mengiyakan deh. Ternyata pas saya minum, pahitnya masih kerasa walaupun engga pahit banget. Saya langsung merinding deh saat itu haha. Padahal dia bilang ke saya kalau dia kasih espresso 20 ml dan itu normal buat saya yang enggak suka pahit. Mungkin karena saya enggak biasa ya jadi masih berasa aneh banget sama pahitnya. Tapi tetep andalan saya Hot Chocolatte❤❤❤. 

Caramel Coffee Latte



Hot Chocolatte

Libur sudah usai, saatnya kembali ke rutinitas. Namun lama-lama saya rindu dengan Hot Chocolatte. Enggak mungkin kan saya harus pulang dulu yang harus ngeluarin uang melebihi harga satu cangkirnya, akhirnya saya coba untuk mencari-cari kedai kopi di area Tembalang, Semarang. Awalnya saya cari-cari yang dekat dengan kos dulu aja deh. Akhirnya saya dapet walaupun bisa dibilang enggak dekat-dekat banget. Kedai Agan. Tempatnya sih enggak selebar Kedai Kopi Sruput Kepyar, namun lebih memanjang. Dan menariknya, di tembok-temboknya terdapat art-art yang langsung digambar di tembok tersebut yang menarik banget. Dasar warna temboknya hitam yang membuat kedai ini elegan. Warna hitam menggambarkan ke-elegan-an kan? (apa saya yang sok tau ya? hmmm). Saya pun memesan Hot Chocolate saja karena saya ingin membunuh rindu akan minum Hot Chocolatte hehe. Saat itu saya lebih memilih untuk duduk di lantai dua yang ber-AC. Desain lantai dua enggak jauh beda, hanya berbeda ilustrasi gambar saja. Tapi yang membuat menarik perhatian saya adalah terdapat buku-buku yang berjajar di  rak yang memang dibuat memanjang. Saya pun semakin tertarik dengan tempat ini. Sayangnya saya sudah membawa buku untuk sengaja dibaca saat sedang nyoklat ria. 

Hot Chocolate


Milo Gajah yang udah tinggal setengah hihi


Chocoreo dan Nasi Gajah Chicken BBQ



Saat saya asik membaca sambil menyeruput coklatnya, ternyata rasanya berbeda dengan yang awal. Mungkin berbeda barista juga kali ya. Yang saya rasakan adalah pahitnya cokelat disini kerasa tapi saya masih enjoy menyeruputnya berkali-kali. Soalnya pahitnya cokelat itu enggak separah pahitnya kopi menurut saya hehehe so it's enough for me. Lalu setelah itu pun saya sering menyempatkan waktu untuk sekedar melepas penat bersama teman bahkan saya juga betah sendirian berlama-lama di kedai ini. Waktu itu saya mencoba untuk memesan Hot Red Velvet. Penasaran aja gitu, beneran merah ya, terus rasanya gimana. Tanpa banyak berpikir saya pun memesan deh dan seperti biasa memilih duduk di atas tempat favorit saya. Dan saya suka banget. Saya merasakan bahwa rasanya kok sama kayak Hot Chocolatte buata dia ya? Bener deh, manisnya pas. Dan Red Velvet pun menjadi minuman andalan saya disini. Oh iya, saya hampir lupa. Disini untuk lantai dua, meja-mejanya dominan pendek daripada di lantai satu. Jangan khawatir kalau kehabisan baterai gadget atau laptop, sudah disediakan bahkan tersebar stopkontak sehingga enggak perlu lagi takut kebahisan bahkan enggak kebagian nge-charge. Yang saya suka lagi, disini menunya juga banyak dan namanya juga unik. Ada nasi gajah, mie gajah dan gajah gulung. Sejauh ini favorit saya sih nasi gajah dengan mixing ayam serta topping barbeque, mantaapppp. Lebih serunya lagi, ada Jamming bahkan nyore loh. Nyore ini memang diadakan hari kamis sore dan kamu bisa ngopi gratis bahkan bisa belajar ngeracik kopi juga loh sama baristanya. Sayangnya waktu itu saya enggak sempat datang karena hujan deras huhu. See more.

Bukan merasa bosan, tapi saya juga butuh explore ke kedai kopi lainnya. Saya menemukan Antara Kata di daerah Tirto Agung, Tembalang. Wah ini sih tempatnya bikin mata saya enggak kedip. Saya suka banget gambar burung hantunyaaa. Keren. Dilihat-lihat sih ada sedikit unsur industrial gitu deh dari lampu-lampunya dan rak bukunya (sok tau lagi nih). Dan terlihat sih dari mesinnya juga lebih modern ketimbang kedai-kedai yang saya kunjungi sebelumnya. Tempat ini recommended banget deh buat kamu yang bete atau pengen ngopi-ngopi tengah malam, kamu bisa langsung dateng kesini.

Red Velvet

Pertama saya cuma pesan Red Velvet aja deh. Ya lagi-lagi saya saya dibuat senang haha. Walaupun rasa manisnya agak mencolok tapi saya tetap suka. Memang ya setiap tangan dari barista itu berbeda-beda. Tapi enggak meninggalkan kesan yang berbeda kok. Disini pun menunya enggak kalah banyak ketimbang yang lain. Bahkan kedai ini buka 24 jam loh. Makanya saya sempat baca dimenu bahwa ada menu sarapannya juga. Cucmeyyy deh haha. Lama-lama kok saya minum manis terus ya, berasa enggak ada tantangannya gitu. Saya pengen ah sekali-kali minum kopi tapi ya tetep konteksnya yang enggak pahit banget. Dari kosan saya meniatkan diri untuk pesan Hot Cafe Latte deh. Rasanya lidah ini udah enggak sabar sruput-sruput cantik kopinya hahaha. Dan saya merasa agak fail banget sih, why? saya tetep nyerah, pahitnya masih agak mengganggu di lidah padahal ini termasuknya enggak pahit banget. Akhirnya saya kasih gula deh huhuhu padalah kopi pake gula itu........... But, lama-lama lidah saya terbiasa ya jadi saya kok perlahan-lahan jatuh cinta sama Cafe Latte ini. Saya enggak sabar mau ngopi-ngopi lagi. Menariknya, di sini ada majalah-majalah kopi loh. Duh saya seneng banget bacanya. Kebetulan saya membaca majalah kopi dari Jogyakarta (saya lupa nama majalahnya). Rasanya ingin saya bawa pulang deh itu majalahnya haha. p.s: sayangnya saya enggak banyak foto setiap sudutnya, tapi kamu bisa liat lebih detailnya disini.

Cafe Latte dan Sandwich





Saya dan pacar saya sempat ikut event #ngopibarengKAI di Stasiun Kejaksan Cirebon. Kebetulan juga nih teteh saya juga ada di event itu. Pas sampai disana, ada beberapa stand yang barista-baristanya sibuk meracik berbagai jenis kopi. Ternyata, semua yang hadir disana (termasuk barista-baristanya) adalah teman-teman pacar saya. Jadi saya merasa kikuk sendiri deh-_- udah gitu teteh saya juga sibuk mondar-mandir kesana kemari pula. Kopi disini gratis ya asalkan bisa menunjukkan aplikasi KAI ACCESS. Saya minta kopi gratis yang enggak pahit yaitu kopi susu (as always) hahaha. Ya kalau dia jangan ditanya deh. Kopi tubruk jagong jengget. Katanya taste dari jagong jengget itu natural dan ada asamnya dari arabica. Waktu itu saya dipaksa buat nyobain dan saya kapok. Asam banget hiii bikin merinding. 




So, coffee or chocolate bagi saya memang harus dicoba dua-duanya. Keduanya punya sensasi rasa yang berbeda, jadi jangan takut buat dicoba deh. Saya juga sedang mencoba untuk membiasakan diri pelan-pelan minum kopi juga kok hehe. Buat kamu yang masih ragu untuk minum kopi, mending cafe latte atau kopi susu aja dulu. Ya bagi pemula masih wajar lah pake sugar stick hihi (kayak saya ini). Walaupun enggak banyak kedai kopi yang saya kunjungi, tapi saya sedikit-sedikit dapet ilmu tentang kopi dan berbagai macamnya :)

You Might Also Like

0 komentar

Follow on Instagram